Ket Foto : Petugas pengamanan di ruang
pertemuan Rakor KPK dan Pemprov Riau menendang pemuda mengaku mahasiswa
Universitas Riau.Foto Riauterkini.com
KABARPOST - Kericuhan terjadi saat Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang melaksanakan supervisi di Gedung Daerah Jalan Diponegoro, Rabu 13 April 2016 siang.
Hal itu terjadi sewaktu seorang mahasiswa mengaku anggota BEM dari Universitas Riau, M Fauzi maju ke depan ruangan tempat Saut dan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Fauzi yang mengenakan kemeja almamater berwarna biru berusaha menerobos ratusan peserta supervisi dan berniat membentangkan spanduk.
Belum sempat membentangkan spanduk bawaannya, petugas yang sempat kecolongan langsung menarik paksa pria tersebut ke luar gedung. Hal itu bahkan menyebabkan mahasiswa tadi tersungkur ke tanah.
Tak cukup sampai di sana, sang mahasiswa bahkan dilaporkan sempat beberapa kali menerima bogem dan pukulan dari petugas berpakaian safari hingga terguling di tanah. Mahasiswa tersebut terlihat meringis menahan sakit akibat tendangan dan pukulan yang dilayangkan ke tubuhnya.
Selanjutnya, sejumlah petugas Satpol PP datang dan mengamannya ke pos di gerbang masuk kediaman Gubri. Saat digiring, pia itu meneriakkan agar KPK yang hadir saat ini mengusut dugaan korupsi dan tata kelola Migas di Riau.
Adapun kedatangan KPK ke Riau didampingi perwakilan Kemendagri, Kementerian Keuangan, Kementerian PAN-RB, Kemen LHK, BPK dan LKPP. Mereka menggelar pendampingan terhadap tata kelola Pemda guna mencegah terjadinya korupsi di Riau.
Sebelumnya, Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha menyatakan sudah 25 pejabat di Riau yang terjerat sejak lembaga Anti Rasuah itu berdiri.
Adapun pejabat yang terjerat di antaranya, tiga Gubernur Riau seperti Saleh Yazid, Rusli Zainal dan Annas Maamun. Kemudian tiga bupati, yaitu Bupati Siak Arwin As, Bupati Pelalawan Tengku Azmun Jaafar dan Bupati Kampar Burhanuddin.
Selanjutnya kepala dinas kehutanan mulai dari Asral Rachman dan Syuhada Tasman. Adapun bupati dan kepala dinas ini terjerat perkara kehutanan.
Berikutnya sejumlah anggota DPRD Riau, mulai dari Muhammad Dunir, Faisal Aswan, Abu Bakar Siddik, Muhammad Roem, Tengku Muhazza, Zulfan Heri, Turoechan Ashari, Adria Ali dan Syarief Hidayat.
Selanjutnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lukman Abbas. Pengusaha Rahmat dan supir pribadi Rusli, Said Faisal. Semuanya terjerat kasus suap PON Riau.
Berikutnya, KPK menjerat Gulat Manurung dan Marudut Siahaan dalam kasus suap alih fungsi lahan bersama Annas Maamun.
Terakhir dalam kasus suap APBD, Ahmad Kirjauhari. Sementara tersangka baru dalam kasus ini adalah mantan Ketua DPRD Riau Johar Firdaus dan Bupati Rokan Hulu terpilih, Suparman.(rhc/R01)
Hal itu terjadi sewaktu seorang mahasiswa mengaku anggota BEM dari Universitas Riau, M Fauzi maju ke depan ruangan tempat Saut dan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Fauzi yang mengenakan kemeja almamater berwarna biru berusaha menerobos ratusan peserta supervisi dan berniat membentangkan spanduk.
Belum sempat membentangkan spanduk bawaannya, petugas yang sempat kecolongan langsung menarik paksa pria tersebut ke luar gedung. Hal itu bahkan menyebabkan mahasiswa tadi tersungkur ke tanah.
Tak cukup sampai di sana, sang mahasiswa bahkan dilaporkan sempat beberapa kali menerima bogem dan pukulan dari petugas berpakaian safari hingga terguling di tanah. Mahasiswa tersebut terlihat meringis menahan sakit akibat tendangan dan pukulan yang dilayangkan ke tubuhnya.
Selanjutnya, sejumlah petugas Satpol PP datang dan mengamannya ke pos di gerbang masuk kediaman Gubri. Saat digiring, pia itu meneriakkan agar KPK yang hadir saat ini mengusut dugaan korupsi dan tata kelola Migas di Riau.
Adapun kedatangan KPK ke Riau didampingi perwakilan Kemendagri, Kementerian Keuangan, Kementerian PAN-RB, Kemen LHK, BPK dan LKPP. Mereka menggelar pendampingan terhadap tata kelola Pemda guna mencegah terjadinya korupsi di Riau.
Sebelumnya, Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha menyatakan sudah 25 pejabat di Riau yang terjerat sejak lembaga Anti Rasuah itu berdiri.
Adapun pejabat yang terjerat di antaranya, tiga Gubernur Riau seperti Saleh Yazid, Rusli Zainal dan Annas Maamun. Kemudian tiga bupati, yaitu Bupati Siak Arwin As, Bupati Pelalawan Tengku Azmun Jaafar dan Bupati Kampar Burhanuddin.
Selanjutnya kepala dinas kehutanan mulai dari Asral Rachman dan Syuhada Tasman. Adapun bupati dan kepala dinas ini terjerat perkara kehutanan.
Berikutnya sejumlah anggota DPRD Riau, mulai dari Muhammad Dunir, Faisal Aswan, Abu Bakar Siddik, Muhammad Roem, Tengku Muhazza, Zulfan Heri, Turoechan Ashari, Adria Ali dan Syarief Hidayat.
Selanjutnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lukman Abbas. Pengusaha Rahmat dan supir pribadi Rusli, Said Faisal. Semuanya terjerat kasus suap PON Riau.
Berikutnya, KPK menjerat Gulat Manurung dan Marudut Siahaan dalam kasus suap alih fungsi lahan bersama Annas Maamun.
Terakhir dalam kasus suap APBD, Ahmad Kirjauhari. Sementara tersangka baru dalam kasus ini adalah mantan Ketua DPRD Riau Johar Firdaus dan Bupati Rokan Hulu terpilih, Suparman.(rhc/R01)
Sumber : riausky.com
0 Response to "Ingin Lapor KPK, Mahasiswa Unri Ini Dipukul dan Ditendang"
Post a Comment